Rss

Menderita Stroke Tapi Menghasilkan 27 Milyar dari Property

Category :

Salah satu alasan saya sangat menyukai investasi property di banding investasi lainnya karena saya terinspirasi oleh kisah salah seorang sahabat saya yang banyak mengubah pandangan saya mengenai property.

Saya mengenal pengusaha ini sangat lama sekali dan pengusaha ini terkenal sangat hebat sampai sampai asetnya mencapai 100 milyar rupiah pada tahun 90-an. Kisah ini di mulai pada awal krisis moneter pada tahun 1997 beliau mengalami kebangkrutan akibat hutang di bank dimana beliau harus menjual semua asetnya untuk menutupi semua hutangnya sehingga beliau hanya menyisakan uang sebesar 6 milyar dari 100 milyar aset yang beliau miliki.

Karena merasa sudah leleh berbisnis maka beliau memutuskan untuk pensiun dari usahanya. Dan mendepositokan 3 milyar uangnya dimana dari deposito tersebut beliau hanya mengambil bunganya saja untuk kebutuhan hidupnya dan 3 milyar sisanya untuk membeli rumah untuk beliau tinggali.

pada tahun 1999 karena stress berat beliau terkena serangan stoke yang menyebabkan beliau harus di bawa ke rumah sakit dan dokter memfonis beliau cacat seumur hidup dan harus tinggal di korsi roda sehingga kontan beliau sudah tidak bisa lagi menghasilkan uang.

pada tahun 2007 beliau meninggal dunia karena sakit yang berkepanjangan, tetapi bukan ini yang merubah pikiran saya tetapi yang membuat saya sangat tertarik dengan property adalah ketika beliau meninggal beliau meninggalkan harta warisan uang deposito 3 milyar dan yang istimewa adalah rumah yang beliau tinggali bisa laku terjual dengan harga 30 milyar inilah yang membuat saya sangat terobsesi dengan property seorang yang terkena stroke saja bisa menghasilkan 30 milyar dari property apalagi saya yang sehat.

Ilmu property sebenarnya sangatlah mudah ini adalah salah satu contoh bagaimana menjadi kaya lewat property dengan hanya mengandalkan keuntungan capital gain belum menfaatkan keuntungan dari cash flow. dan saya sudah menemukan cara bagaimana untuk memksilakan cash flow dan capital gain secara bersamaan dan saya yakin hasilnya akan sangat luar biasa.

Dikarenakan kisah ini saya berjanji dalam hati minimal saya harus membeli satu property dalam setahun. yakinlah bahwa Andapun juga bisa.

sumber:http://www.jamespropertyinvestor.com/site/kumpulan-artikel/artikel-investasi-property/73-menderita-stroke-tapi-menghasilkan-27-milyar-dari-property

Cara Akurat Menilai Sebuah Property

Category :

Untuk menilai properti yg paling akurat adalah sesuai dgn harga pasaran (= market value). Karena ada istilah "value" maka "nilai"nya itu akan ditentukan oleh banyak factor, terutama eksternal. Berupa kotraksi "supply-demand" dimana properti itu akan selalu "berbanding lurus" dgn pertumbuhan ekonomi. Ketika ekonomi bullish = tumbuh >>> maka properti akan menyusul tumbuh dibelakangnya, namun sebaliknya ketika ekonomi memburuk = bearish >>> maka justru properti yg akan ambruk duluan.
untuk melihat "prosepek properti " suatu saat secara makro adalah dgn melihat tren suku bunga SBI (sertifikat bank Indonesia). Ketika suku bunga rendah >>>> artinya itu saat properti sdg baik2 nya, karena ketika suku bunga rendah, baik kredit konstruk bagi developer dan KPR bagi end user akan sangat mudah terserap dah sebaliknya.
Kalo pak Hartono tanya suatu properti dinilai oleh seorang penjual 700jt, itu mahal atau tidak? Kita tidak bisa tebak2 an ala Mama Lorens (hehehehe). Tapi harus ada sedikit itung2-an ala perusahan appraisal. Ada beberapa point yg harus dinilai.
Setidaknya ada 3 hal utama yaitu :
1. Luas tanah , luas nya brp dikalikan harga pasaran yg berlaku <<>

Kebanyakn orang menilai VALUE = PRICE = harga = nilai dll, itu masi kurang mengena. Yg paling penting adalah pemahaman bahwa value memiliki suatu "persamaan" yaitu : VALUE = Total GET dibagi Total PRICE. Misal kita ingin produk anda VALUE nya tinggi maka ada pilihan total GET = manfaat nya diperbanyak sebanyak mungkin. Atau manfaat nya biasa2 aja, namun PRICE nya dipangkas habis.
Kita akan bias bermain di 4 kuadran value :
1. Hi Get - Hi price = premium value >> barang2 mewah dan branded kaya LV, Versace, Ferrari dll.
2. Hi Get - Low price = budget value >>> barang2 terjangkau , kaya tiket airasia, sabun mandi lux dll
3. Lo Get - Low price = mass product = RSH , rumah sederhana sehat dll
4. Lo Get - Hi Price = suicide product, dah harganya tinggi barang nya jelek, seperti kalo di properti lahanyg kurang strategis tp di bangun apartement mewah.

Terutama kalo di property, sampe terutama beli yg salah "lokasi" karena di properti ada 3 urutan utama yg harus di perhatikan dalam memilih :
1. Lokasi
2. Lokasi
3. Lokasi

4 Cara Kaya Lewat Property

Category :

uUntuk menjadi kaya lewat property, Saya membaginya menjadi 4 Golongan type :
1. Judi
2. Dagang
3. Pembebas Lahan
4. Investasi

Saya akan jelaskan satu persatu dari masing-masing Golongan ini :

Golongan Penjudi
Golongan penjudi adalah golongan yang kebanyakan orang awam pakai dimana mereka
dalam keputusan membeli property hanya bedasarkan mitos bahwa harga property akan
selalu naik jadi mereka membeli main asal membeli saja tampa ada proses survey harga
dan survey pertumbuhan harga property.
Bahkan ada yang berani membeli rumah tetapi rumahnya belum jadi mereka membeli
ruah hanya berdasarkan gambar saja gambar saja dan rayuan sales pejual yang
menjajikan bahwa harga rumah akan segera naik nantinya.
Memang banyak yang menjadi kaya dari golongan ini hal ini terjadi bila developer yang
membengun benar-benar credible dan memenuhi janji-janjinya sehingga pembeli
menyebabkan harga benar-benar naik.

Tetapi banyak juga yang menjadi rugi dari golongan ini karena apa pertama mereka
ternyata membeli kemahalan sehingga balik modalnya lama kedua ternyata developer
tidak bertanggung jawab sehingga pembangunan tidak sapa berjalan penuh hanya
sebagian saja sehingga menyebabka harga yang djanjikan naikternyata tidak naik bahkan
ada developer yang sudah mengambil uang DP tetapi rumah atau property tidakjadi-jadi
karena developer yang bersangkutan bangrut jika demikian maka menyebabkan kerugian
bagi investor


Golongan Pedagang
Golongan pedagang adalah golongan yang melakukan jual beli property golongan
pedagang ini dalam mengambil keputusan membeli property ketika harga property yang
ditawarkan jauh di bawah harga pasar lalu mereka membeli propertinya lalu di perbaiki
sedikit dan di jual lagi dengan harga yang lebih mahal.
Banyak orang yang kaya lewat jalan ini tetapi ini juga ada kelemahannya yaitu anda
harus memiliki modal gede dan keuntungannya hanya sekali saja yaitu ketika rumah laku
di jual setelah itu anda harus mencari lagi dari awal.


Golongan Pembebas Lahan
Golongan pembebas lahan adalah golongan yang melakukan jual beli property dengan
cara membebaskan lahan yang sangat luas lalu memberikan nilai tambah di atas lahan
tersebut sehingga lahan yang dia beli harganya bisa naik ber puluh-puluh kali lipat.

Golongan ini biasanya adalah golongan developer yang memiliki modal besar sehingga
memiliki dana untuk membebskan lahan. Tetapi golongan ini sangat rentan dengan
kenaikan harga dan kenaikan suku bunga.

Golongan Investor
Golongan yang membeli property atau rumah dengan dasar keputusan ketika harga
property tersebut turun dan tidak akan menjualnya sampai kapanpun karena mereka
membiarkan property mereka bekerja untuk mereka.
Mereka menggap ketika membeli property kita harus untung terlebih dahulu di depan lalu
tiap bulannya mereka juga harus mengambil keuntungan dengan memberdayakan rumah
yang mereka beli sehingga mereka memberdayakn rumah yang mereka beli dengan
maksimal.
Berdasarkan golongan ini saya menemukan teori baru bagaimana agar anda dapat
memebeli rumah secara Gratis tampa keluar uang sepeserpun malah tiap bulan anda
mendapat passive income yang besar.
Dan dengan cara ini saya berhasil banyak merubah nasib seseorang dari yang semul
biasa-biasa saja dalam waktu singkat mereka berubah menjadi milyader dalam waktu
kurang dari 1 tahun.
Anda bisa menemukan rahasia ini di Rumahgratis.com rahasia yang telah banyak
merubah kehidupan seseorang dari yang tadinya biasa-biasa saja menjadi milyader dalam
waktu singkat. Anda bisa bayangkan dari asalnya anda bekerjauntuk mendapatkan rumah
sekarang rumah yang bekerja untuk anda.


PENUTUP
Selamat anda telah membaca 4 Cara kaya Bagaimana anda bisa kaya lewat Properti
dengan membaca E book ini saya harapkan anda bisa mendapatkan gambaran jalan mana
yang akan anda pilih untukmenjadi kaya lewat property ?

sumber:http://www.jamespropertyinvestor.com/site/kumpulan-artikel/artikel-investasi-property/68-4-cara-kaya-lewat-property-

Biaya Biaya dalam transaksi property

Category :

transaksi jual beli properti akan muncul pajak yang harus dibayarkan oleh penjual dan pembeli serta biaya Notaris jika saat transaksi menggunakan jasa Notaris. Dari pengalaman yang saya alami saat transaksi jual beli properti terdapat 2 jenis pajak yang dikenakan.
BPHTB (Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan) yang dibayar oleh Pembeli
Pph (Pajak Penghasilan) yang dibayar oleh Penjual yang bersifat final. Pajak bersifat final adalah pajak yang langsung dibayarkan saat transaksi dan tidak akan dimasukkan ke dalam perhitungan Pajak Penghasilan saat akhir tahun.
Perhitungan kedua pajak diatas adalah sebagai berikut:
1. BPHTB (Pembeli)
= (Harga Jual – Nilai Jual Objek Pajak tidak Kena Pajak) x 5%
Nilai Jual Objek Pajak tidak Kena Pajak disetiap daerah berbeda-beda, biasanya 40jt sampai 60jt.
Harga Jual bisa jadi Harga Transaksi ataupun Nilai NJOP. Jika Harga transaksi lebih besar dari NJOP maka Harga Transaksi yang digunakan sebagai Harga Jual, demikian pula sebaliknya.

Contoh:
Sebidang tanah seukuran 10×20 m diperjualbelikan seharga 350 juta, dengan NJOP 1,5 juta permeter.
Maka dari transaksi diatas didapati Harga Transaksi adalah = 350 juta
Nilai NJOP adalah: 1,5 juta x luas tanah = 1,5 juta x 200 = 300 juta.
Nilai Jual Objek Pajak tidak Kena Pajak didaerah setempat adalah = 40 jt
Dari hasil diatas maka perhitungan BPHTB =
(350juta – 40juta) x 5% = 310jt x 5% = 15,5 jt

2. Pph Final (Penjual)
= Harga Transaksi x 5%
Memakai contoh diatas maka perhitungan Pph Final:
350jt x 5% = 17,5 jt
Disamping itu terdapat juga PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang dikenakan kepada pembeli yang dipungut oleh Penjual berdasarkan syarat-syarat tertentu.
Semua pajak dikenakan/diberitahukan saat penandatanganan Akta Jual Beli dihadapan Notaris/PPAT dan dibayarkan melalui bank yang ditunjuk sebagai bank penerima pajak dan dilaporkan ke kantor pajak setempat. Jika menggunakan jasa Notaris pelaporan ini akan dilaporkan oleh Notaris tersebut.

Biaya yang muncul atas transaksi ini:
Jasa Notaris biasanya 250 rb-400rb.
Jasa PPAT (PPAT bisa Notaris atau Pejabat Pemda setempat, seperti Camat atau Lurah). Tergantung kesepakatan, jika bukan Notaris

Mengapa Harus Berinvestasi Property

Category :

Investasi di property masih jadi pilihan utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi property dianggap lebih aman daripada jenis investasi lainnya. Sebabnya Anda menguasai atau mengelola sendiri investasinya, jadi Anda bisa mengendalikan hampir semuanya. Namun hal itu bukanlah satunya keuntungan berinvesatsi di property, karena yang paling menarik sebenarnya dari invesatsi di property ini memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk mulai berinvestasi.

Kebanyakan produk investasi lain banyak dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya harga-harga di bursa saham bisa naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena isu atau gossip seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan negara, kondisi ekonomi, atau seperti obligasi yang harganya turun saat angka inflasi dan suku bunga naik. Dibandingkan property yang walaupun juga terpengaruh faktor luar, namun perubahannya tidak terlalu cepat, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.
Keuntungan Investasi di PropertyDengan berinvestasi ke property, Anda mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hasil return investasi yang besar. Jika Anda lihat Donald Trump pengusuha property dari Amerika atau Ir. Ciputra dari Indonesia, mereka kaya raya dari bisnis property. Bank juga memiliki property, jika kita perhatikan gedung kantor pusat bertingkat tinggi yang megah, belum lagi puluhan jumlah kantor cabangnya
Banyak cara untuk berinvestasi ke property. Anda bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Dari semua pilihan ini, membeli dan menjual rumah sewaan lebih baik dipilih bagi mereka yang baru akan mulai berinvestasi di property, kemudian sedikit-sedikit menabung dari hasil sewa untuk diinvestasikan kembali..Jika Anda perhatikan banyak orang tertarik untuk membuat rumah sewaan, sebab dengan menjadi induk semang memungkinkan Anda memiliki harta yang bisa Anda kontrol sendiri, kemudian menjualnya nanti. Kabar baiknya Anda tidak memerlukan uang banyak untuk memulai investasi Anda di property.

Penting sekali memahami mengapa property seringkali menjadi pilihan utama orang untuk mengembangkan harta kekayaannya, alasannya bukannya karena property tidak berisiko. Seperti investasi lainnya di property juga mempunyai kendala misalnya para penyewa yang telat membayar sewa rumah, pindah tanpa memberitahu, bangunan yang rusak, kesulitan apapun bisa terjadi. Intinya jika Anda bersedia repot dengan urusan semacam ini, maka investasi di property memang untuk Anda.
Menggunakan Uang Orang lain “ Other People’s Money “Salah satu hal yang paling menarik dari investasi di property adalah bahwa sistemnya dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai investasi Anda. Ini adalah salah satu konsep terpenting yang membuata rproperty bisa menjadikan Anda bisa lebih kaya dibandingkan investasi lainnya.

Pada jenis investasi lain maka besarnya jumlah investasinya sangat ditentukan dari seberapa banyak Anda bersedia dan mampu membayarnya dengan tunai. Jadi untuk membeli investasi lain Anda barus membayarnya tunai dengan asumsi menggunakan uang Anda sendiri. Kita ambil saja contohnya investasi di pasar modal. Untuk membeli saham maka Anda harus membayar tunai seluruhnya dari kesuluruhan transaksinya, kecuali Anda melakukan margin trading yang sebenarnya sangat berisiko. Begitu juga investasi di obligasi, reksadana, deposito dan tabungan di bank, bahka emas dan barang koleksi yang bernilai seni, semuanya mensyaratkan pembayaran tunai seluruhnya.
Investasi di property tidak demikian, Anda bisa saja membayar sebesar uang muka rumahnya sebesar 10% sampai dengan 30% dari harga rumahnya dalam rangka untuk memiliki barangnya kemudian sisanya bisa dibiayai dari pinjaman ke bank. Jangankan bank, bahkan developernya sendiripun mau memberikan keringanan pembayaran cicilan untuk pembayaran uang muka pembelian barangnya.

Kesempatan untuk menggunakan uang orang lain terwujud dalam bentuk pembiayaan ini disebut dengan istilah leverage, atau kemampuan dalam melipatgandakan sesuatu. Contohnya, dihari pertama Anda berhasil mendapatkan kredit rumah dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 30 juta, maka dihari itu pula aset tunai Anda langsung bertambah menjadi Rp 100 juta. Dengan menggunakan pembiayaan maka investasi rumah bisa berlipat ganda dengan dua cara. Pertama, semakin banyak uang yang diinvestasikan maka semakin besar uang orang lain atau pembiayaan yang bisa Anda dapatkan, misalnya dengan uang Rp 30 juta, maka Anda hanya bisa membeli saham sampai sebesar Rp 30 juta. Namun dengan jumlah uang yang sama jika diinvestasikan ke dalam property, maka Anda bisa membeli rumah seharga Rp 100 juta. Dimana Anda membayar uang muka rumah sebasar Rp 30 juta, kemudian bank membiayai sisanya sebesar Rp 70 juta, selanjutnya Anda menjadi pemilik sebuah bangunan seharga Rp 100 juta. Bukankah jumlah tersebut lebih dari 3 kalinya atau 300% berlipat ganda ? Luar biasa.

Mengapa Real Estate MenguntungkanMenggunakan uang orang lain atau menggunakan pembiayaan merupakan salah satu saja dari kemudahan yang bisa dimanfaatkan dakam berinvestasi ke property. Namun selain itu masih banyak keuntungan investasi di property yang membuatnya sangat menarik di bandingkan investasi lainya.
Arus Kas, “Cash Flow“,Arus kas adalah uang yang Anda terima secara rutin atas uang yang Anda tanamkan dalam suatu investasi. misalnya bunga tabungan dan deposito adalah arus kas karena memberikan pendapatan untuk Anda. Dalam property, uang sewa bisa menjadi pemasukan atau arus kas untuk Anda. Semakin banyak bangunan yang bisa Anda sewakan maka semakin besar pula arus kas Anda.

Nilai kepemilikan Anda terhadap rumah tersebut meningkat.Nilai kepemilikan atau hak Anda terhadap investasi property yang dibiayai dari konsep menggunakan uang orang lain tadi akan meningkat, jauh melebihi hutang atau kewajiban Anda. Hak kepemilikan seseorang dalam suatu investasi ini dikenal dengan istilah equity. Contohnya jika pembelian investasi property Anda sebesar Rp 100 juta, yang dibiayai oleh bank Rp 70 juta, sisanya yang Rp 30 juta memakai uang Anda sendiri. Maka hak kepemilikan Anda terhadap investasi senilai Rp 100 juta tadi adalah sebesar Rp 30 juta atau 30%nya. Hak kepemilikan akan bertambah nilainya karena adanya pembayaran cicilan hutang yang mengurangi kewajiban. Selain itu hak kepemilikan Anda juga bertambah karena nilai propertinya naik. Nilai property Anda akan naik disebabkan inflasi yang membuat harga barang dan jasa mengalami kenaikan termasuk property.
Akibat inflasi ini bukan cuma nilai propertinya yang naik tetapi juga Anda mempunyai kesempatan untuk menaikkan arus kas atau pendapatan rutin Anda dengan cara menaikkan uang sewa rumah sejalan dengan inflasi tadi. Kenaikan nilai property ini bahkan bisa menaikkan kekuatan meminjam Anda. Bank biasanya dengan senang hati memberikan pinjaman tambahan berdasarkan kenaikan harga agunannya atau propertinya. Anda bisa mengunakan uang ini untuk melunasi saldo hutang yang lama, dan sisa uang dari pinjaman tersebut bisa masuk kantong Anda. Kemudian untuk cicilan pinjaman baru sesuaikanlah dengan pemasukan uang sewa.

Kesempatan untuk membangun bangunan yang lebih besar lagi, setelah Anda berhasil melunasi hutangnya, Anda akan mempunyai lebih banyak uang untuk dialokasikan, misalnya untuk membuat property yang sudah ada menjadi lebih besar lagi. Banyak investasi property dimulai dari sebuah bangunan kecil, tetapi karena ada pendapatan dari sewa yang bisa mencover cicilan hutang bulanan, maka membuat propertinya menjadi bangunan lebih besar menjadi sangat mungkin.

Tips Membeli Rumah Bekas / Seken

Category :

Membeli rumah baru dengan rumah bekas atau rumah second jelas membutuhkan perlakuan yang berbeda. Berikut ini tips yang bisa Anda gunakan sebelum membeli rumah bekas.
1. Periksa kondisi bangunanAda baiknya Anda mengajak orang yang dipercaya dan mengerti tentang kondisi rumah, seperti kontraktor atau arsitek untuk memeriksa pondasi dan struktur bangunan lantai dan atap. Jika tidak ada teman yang bisa membantu, setidaknya Anda perlu
memeriksa:- Kondisi fisik bangunan
Apakah ada dinding yang retak, apa ada bekas air di atas dinding yang horisontal, adakah keretakan vertikal, atau tanda-tanda serangan rayap yang dilihat dari gundukan kecil tanah di sudut-sudut rumah dan kondisi kayu-kayu.
- Daya dan distribusi kabel listrik.Periksa apakah segel meteran masih baik karena jika tidak, Anda bisa trekena denda oleh PLN.
- Sirkulasi udara di setiap ruangan, termasuk intensitas cahaya.Ruangan yang kurang cahaya akan cepat lembab, berjamur dan menimbulkan bau sehingga tidak baik bagi kesehatan keluarga Anda.
- Sumber airKetahui letak sumur dan jalur pipa air. Yang paling baik, jarak dari pipa air dengan septic tank minimal 10m2. Periksa juga jalur gas dan jalur pembuangan sisa rumah tangga.
- Usia bangunanTanyakan juga kapan terakhir dilakukan renovasi. Jika memungkinkan, minta denah rumah. Gunanya untuk memudahkan And amelakukan manajemen ruang dan penempatan perabotan kelak.
2. Periksa status kepemilikanPerhatikan betul nama yang tercantum di sertifikat dan apa hubunganya dengan penjual. Ketahui juga alasan pemilik menjual rumahnya dan berapa banyak ahli waris pemilik sah rumah tersebut. Tak kalah penting adalah sertifikat IMB. Periksa apakahluas bangunan sama dengan yang tertera di sertifikat PBB dan IMB.3. Periksa hargaCari data sebanyak-banyaknya mengenai harga pasaran rumah yang Anda taksir, pertimbangkan juga sisa investasi jika suatu saat Anda beriat menjual kembali rumah tersebut.
sumber:Majalah Parents Indonesia, 2008